Rasa Ini

Perit duka hati,

Merasa sendiri,

Tiada yang mengerti,

Dia yang selalu ada kini tiada lagi,

Dia yang selalu faham kini sepi,

Tidak mendengar lagi.

Kosong menyapa,

Hati ini mati tanpa rasa,

Air mata berhenti menyiksa,

Kering tak bersisa.

 

Engkau menyapa aku dengan begitu banyak peristiwa hari ini. Aku selalu gagal menelaah rasa ini. Rasa yang tidak asing yang telah Kau tanam secara ajaib dalam batin terdalam. Mengapa sering kali Kau menyapaku dengan kesedihan yang meremukkan jiwaku? Kau biarkan aku terus merasa tanpa mengerti. Oh! Kekasih jiwaku tidakkah Kau merasa aku terpukul hiba oleh rasa ini? Apa yang cuba Kau tunjukkan? Apakah aku masih menahan diri untuk diserahkan seluruhnya kepadaMu? Ajar aku.. Kau sungguh tahu hatiku dan rasaku adalah milikMu.

Rasa Ini terus memukul. Rasa Ini membuat aku terdiam seribu bahasa. Rasa Ini menghentikan segala gerak lakuku. Rasa Ini mengkakukan langkahku. Rasa Ini mencuri nafas dadaku. Rasa Ini mematikan segalanya. 

Begitukah yang Kau rasa tiap saat Kau menghadapi pencemohMu? Begitukah yang Kau rasa saat sengsara merobek tubuhMu? Begitukah yang Kau rasa saat memikul beban salib ke bukit duka itu? Begitukah yang Kau rasa saat Kau merasa sendiri ditinggal Bapa? Begitukah? 

Tuhanku dan Allahku, sungguh Engkau Raja yang penuh duka, Engkau Tuhan yang berduka dari awal hingga akhir sebab dukaku adalah lebih mendukakanMu. Sampai pada saat Kau berkenan membawa ku pulang, aku akan terus bersuka dalam duka untuk menyenangkan hatiMu. Aku bersuka kerana Engkau tidak pernah meninggalkanku; aku berduka untuk tiap jiwa yang gagal mencintaiMu.

Jesus, i trust in YOU!


 

 

 



Comments

Popular posts from this blog

Sinar Kemuliaan

Sirakh 2:1-18

Mazmur 8:2-9 [Psalm 8:2-9]