Ekaristi Sumber Kehidupan

1. Aku sayang akan kesucian dan Aku adalah pemberi segala sesuatu yang kudus.

Aku mencari hati yang murni; dan di situlah tempat istirahatKu.

Sediakanlah untukKu balai perpestaan yang luas dan lengkap (Markus 14 : 15) dan Aku akan mengadakan perjamuan paska bersama dengan murid-muridKu di situ.
Jika engkau menghendaki Aku datang kepadamu dan tetap tinggal beserta dengan kamu, buanglah ragi yang lama, dan bersihkanlah tempat tinggal di dalam hatimu.
Usirlah dari padamu keramaian dunia dan keributan nafsu: duduklah bagaikan pipit di atas atap rumah (Mazmur 101 : 8) dan renungkanlah dengan kesedihan hatimu segala kesalahanmu.
Sebab barangsiapa menaruh cinta niscaya akan menyediakan tempat yang terbaik dan terindah untuk yang dikasihinya; dari sikap itulah orang dapat rnengukur, betapa besar cinta kasih orang yang menerima itu terhadap sahabatnya.

2. Tetapi ketahuilah, bahwa engkau, karena jasa pekerjaanmu itu tidak juga akan pantas mempersiapkan diri, sekalipun engkau akan mengambil waktu setahun lamanya dan sekalipun tak ada lain hal yang engkau pikirkan.
Hanya karena kebaikanKu dan rahmatKu engkau diperbolehkan menyambut perjamuan kudus; sebagai mana seorang pengemis dipanggil pada perjamuan seorang kaya dan yang tiada dapat berbuat sesuatupun juga untuk membalas anugerah itu, selain dari pada mengucap syukur dengan rendah hati.
Berbuatlah menurut kesanggupanmu dan berbuatlah rajin-rajin; bukan karena sudah menjadi kebiasaan atau pun karena dipaksa; melainkan sambutlah Tubuh dan Allahmu yang terkasih itu, yang sudah berkenan datang kepadamu, dengan takut dan hormat, serta dengan hati yang sungguh gembira.
Akulah yang telah memanggilmu; Akulah yang telah memberi perintah; Aku yang akan memenuhi kebutuhanmu; marilah dan sambutlah Aku.

3. Jika Aku berkenan memberi rahmat takwa, ucapkanlah syukur kepada Allah; bukan karena engkau pantas, melainkan karena Aku yang mengasihanimu.
Sebaliknya jika engkau tidak memperoleh rahmat tadi, tetapi merasa kering, hendaklah tetap berdoa, mengeluh dan mengetuk pintu, dan janganlah berhenti, hingga engkau diperkenankan pantas menerima setetes dari rahmatKu yang memberi bahagia. Engkaulah yang membutuhkan Daku. Bukan Aku yang membutuhkan engkau.
Dan engkau tidaklah datang untuk menguduskan Daku, melainkan Akulah yang datang untuk menguduskan dan memperbaiki engkau. Engkau datang untuk dikuduskan olehKu dan dipersatukan dengan Daku; untuk menerima rahmat baru dan menerima anjuran pula menuju ke perbaikan.
Janganlah mengabaikan rahmat ini; tetapi simpanlah hatimu sebaik-baiknya dan silakan yang Terkasih masuk ke dalammu.

4. Tetapi hendaknya jangan hanya sebelum menyambut komuni saja engkau mempersiapkan diri untuk hidup bertakwa, tetapi hendaknya pula berusaha tetap bertakwa juga sesudah menyambut Sakramen ini.
Sebagaimana seperti persiapan engkau harus bertakwa, begitulah juga sesudah menyambut engkau tidak boleh kurang bertekun.
Sebab bertekun dengan baik-baik sesudah komuni adalah persiapan sebaik-baiknya untuk menerima rahmat lebih banyak pula.
Jika orang segera berkecimpung lagi dalam hiburan lahir, maka ia membuat dirinya tidak cakap untuk persiapan.
Janganlah engkau banyak bicara; tetaplah menyendiri, dan nikmatilah Allahmu.


Karena engkau memiliki Dia, yang dunia tiada dapat mengambilnya dari padamu.

KepadaKulah engkau harus menyerahkan dirimu sama sekali, hingga engkau tiada lagi hidup dalam dirimu sendiri, melainkan di dalamKu, tanpa rasa kesusahan sedikit pun juga.
 
MENGIKUTI JEJAK KRISTUS  by Thomas a Kempis

Comments

Popular posts from this blog

Sinar Kemuliaan

Sirakh 2:1-18

Mazmur 8:2-9 [Psalm 8:2-9]